KELENGKAPAN KUNJUNGAN POST PARTUM DITINJAU DARI FAKTOR DEMOGRAFI

  • Asruria Sani Fajriah IIK STRADA INDONESIA
  • Aris Widiyanto Departemen Keperawatan, STIKES Mambaul Ulum Surakarta
  • Joko Tri Atmojo Departemen Keperawatan, STIKES Mambaul Ulum Surakarta
  • Santy Irene Putri Departemen Kebidanan, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
  • Prima Soultoni Akbar Medical Record Department, Poltekkes Kemenkes, Malang
  • Devy Putri Nursanti Departemen Kebidanan, Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia, Kediri
  • Eri Puji Kumalasari Departemen Kebidanan, Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia, Kediri

Abstract

Pendahuluan: Permasalahan pencapaian kunjungan nifas di Indonesia adalah daerah tertinggal yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua, dan Papua Barat menempati 6 provinsi terbawah dalam total kunjungan nifas. Provinsi Papua Barat merupakan wilayah dengan tingkat cakupan KF terendah di Indonesia. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian meta-analisis yang dilakukan dengan menggunakan pedoman sistematik PRISMA. Proses pencarian artikel dilakukan antara tahun 2005 sampai dengan tahun 2021 menggunakan database search engine yang terdiri dari; PubMed, Science Direct, Springer Link, dan Google Cendekia. Berdasarkan penelusuran database, terdapat sembilan artikel yang memenuhi kriteria dengan desain cross-sectional dan studi observasional dan penelitian yang membahas faktor demografi (kota & desa) pada fasilitas pelayanan kesehatan. Diskusi: Hasil analisis memiliki heterogenitas antar penelitian yang tinggi (I2 = 94%; p<0,001) sehingga digunakan Model Random Effect. Ibu nifas yang tinggal di perkotaan meningkat 1,48 kali dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan nifas dibandingkan dengan ibu nifas yang tinggal di perdesaan. namun tidak signifikan secara statistik (MD 1,48; 95% CI 0,90 hingga 2,44; p = 0,12). Kesimpulan: Ibu nifas yang tinggal di perkotaan memiliki penggunaan pelayanan kesehatan nifas lebih tinggi dibandingkan ibu nifas yang tinggal di perdesaan, namun secara statistik tidak signifikan. Kemungkinan karena akses ke fasilitas kesehatan di perkotaan lebih mudah dibandingkan di desa. Selain itu adanya faktor lain seperti pendidikan ibu, kelas sosial, suku/budaya, dan jumlah kelahiran.


Kata Kunci: Pascapersalinan, kunjungan nifas, PRISMA, meta analysis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abuka Abebo, T., & Jember Tesfaye, D. (2018). Pemanfaatan perawatan pascapersalinan dan faktor-faktor yang terkait di antara wanita kelompok usia reproduksi di Kota Halaba Kulito, Ethiopia Selatan. Arsip Kesehatan Masyarakat, 76(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s13690-018-0256-6
Alemayehu, M., Gebrehiwot, TG, Medhanyie, AA, Desta, A., Alemu, T., Abrha, A., & Godefy, H. (2020). Pemanfaatan dan faktor-faktor yang terkait dengan layanan perawatan antenatal, persalinan dan pascakelahiran di Wilayah Tigray, Ethiopia: Sebuah studi cross-sectional berbasis komunitas. BMC Kehamilan dan Melahirkan, 20(1), 1–13. https://doi.org/10.1186/s12884-020-03031-6
Ayele, BG, Woldu, MA, Gebrehiwot, HW, Gebre-Egziabher, EG, Gebretnsae, H., Hadgu, T., Abrha, AA, & Medhanyie, AA (2019). Besaran dan penentu tempat pemanfaatan perawatan pascapersalinan di antara ibu yang melahirkan di rumah di Ethiopia: Analisis multinomial dari survei kesehatan demografi Ethiopia 2016. Kesehatan Reproduksi, 16(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s12978-019-0818-2
Chhetri, S., Shah, R., & Rajbanshi, L. (2020). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Layanan Perawatan Pasca Melahirkan Lengkap di Kota Baglung, Nepal. Jurnal Internasional Kedokteran Reproduksi, 2020, 1–8. https://doi.org/10.1155/2020/2892751
Dagnew, GW, Asresie, MB, Fekadu, GA, & Gelaw, YM (2020). Penggunaan kontrasepsi modern dan faktor-faktor yang terkait dengan penggunaan di antara wanita postpartum di Ethiopia; Analisis lebih lanjut dari data survei demografi dan kesehatan Ethiopia 2016. Kesehatan Masyarakat BMC, 20(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s12889-020-08802-6
Khanal, V., Adhikari, M., Karkee, R., & Gavidia, T. (2014). Faktor-faktor yang terkait dengan pemanfaatan layanan perawatan pascapersalinan di antara para ibu Nepal: Analisis Survei Demografi dan Kesehatan Nepal 2011. Kesehatan Wanita BMC, 14(1), 1–13. https://doi.org/10.1186/1472-6874-14-19
Khankhell, RMK, Ghotbi, N., & Hemat, S. (2020). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan kunjungan perawatan pascapersalinan di Afghanistan. Jurnal Ilmu Kedokteran Nagoya, 82(4), 711–723. https://doi.org/10.18999/nagjms.82.4.711
Shitie, A., Assefa, N., Dhressa, M., & Dilnessa, T. (2020). Penyelesaian dan Faktor yang Berhubungan dengan Kesinambungan Asuhan Maternitas pada Ibu yang Melahirkan Dalam Satu Tahun Terakhir di Distrik Enemay, Ethiopia Barat Laut. Jurnal Kehamilan, 2020. https://doi.org/10.1155/2020/7019676
Soressa U., dkk. (2016). Prevalensi, Penyebab dan Hasil Penatalaksanaan Obstruksi Usus, . 16(8): (8): hal. 1-8. Bedah BMC, `16(8), 1–8.
Tsegaye, B., Amare, B., & Reda, M. (2021). Prevalensi dan faktor yang terkait dengan pemanfaatan perawatan pascakelahiran segera di ethiopia: Analisis survei kesehatan demografi Ethiopia 2016. International Journal of Women's Health, 13, 257-266. https://doi.org/10.2147/IJWH.S29
Published
2022-11-29
How to Cite
FAJRIAH, Asruria Sani et al. KELENGKAPAN KUNJUNGAN POST PARTUM DITINJAU DARI FAKTOR DEMOGRAFI. Jurnal Ilmu Kesehatan, [S.l.], v. 11, n. 1, p. 1-6, nov. 2022. ISSN 2579-7301. Available at: <http://ejurnaladhkdr.com/index.php/jik/article/view/368>. Date accessed: 25 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.32831/jik.v11i1.368.