PENGARUH DURASI DUA JAM KANGAROO MOTHER CARE TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT
Abstract
Pendahuluan : Bayi yang lahir dengan Berat Badan Rendah memerlukan perawatan dengan biaya yang mahal dan perawatannyapun komplek serta memerlukan keahlian tinggi bagi tenaga kesehatan. Hal ini dapat menjadi pengalaman yang sangat tidak nyaman dan mengganggu bagi keluarga. Perawatan bayi BBLR dengan kontak kulit langsung antara ibu dan bayi sehingga dapat menyesuaikan suhu tubuh ibu secara otomatis untuk melindungi bayi di sebut dengan metode Kangaroo Mother Care ( KMC).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh durasi dua jam Kangaroo Mother Care terhadap Peningkatan Berat Badan pada bayi BBLR di rumah sakit.Metode: Rancangan penelitian ini adalah pre eksperimen dengan Pr test - Posttest One Group Design dimana penelitian pre eksperimen yang di laksanakan pada satu kelompok saja yang di namakan kelompok intervensi tanpa ada kelompok pembanding atau kelompok control, di lakukan di ruang bayi RSUD Wonosari Yogyakarta dari bulan juni dan Juli 2022 dengan pengambilan sampel total populasi sebanyak 24 bayi. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan di analisis menggunakn paired t –tes. Hasil : Ada pengaruh durasi dua jam Kangaroo Mother Care ( KMC ) terhadap peningkatan Berat Badan pada Bayi BBLR di Rumah Sakit,dengan hasil p value sebesar 0,000. Diskusi : KMC merupakan suatu metode yang terbukti bisa meningkatkan berat badan pada BBLR. sehingga peneliti lain perlu meneliti variabel lain antara lain pengaruh KMC terhadap suhu tubuh, peningkatan Lingkar Kepala, aktivitas tidur bayi dan lain lainnya,sehingga akan di ketahui lebih banyak manfaat KMC pada bayi BBLR.
Kata Kunci: Kangaroo Mother Care, BBLR
Downloads
References
Anderson, G. C., Moore, E. R., Hepworth, J. & Bergman, N. (2003) Early skin-to-skin contact for mothers and their healthy newborn infants (Cochrane review). The Cochrane Library, (Issue 2).
Depkes RI (2007) Database Kesehatan per Provinsi [Online]. Indonesia: Depkes RI. Available: http://www.bankdata.depkes.go.id [Accessed 2 november 2021].
Depkes RI (2008) Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Dengan Metode Kanguru, Jakarta: Depkes RI.
_____. (2010) Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar, Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Haksari, E. L., Surjono, A. & Setyowireni, D. (2002) Kangaroo mother care in low birth weight infant: a randomized controlled trial. Pediatrica Indonesiana, 42:3-4.
Judarwanto, W. (2006) Metode Kanguru Pada BBLR [Online]. Available: http://www.ilmugizi.info/pdf/judarwanto-2006-metode-kanguru-pada-bblr.html [Accessed 2 November 2021].
Lawn, J. E., Mwansa-Kambafwile, J., Horta, B. L., Barros, F. C. & Cousens, S. (2010) Kangaroo mother care’ to prevent neonatal deaths due to preterm birth complications. International Journal of Epidemiology, 39(1): i144-i154.
Ludington-Hoe, S., Morgan, K. & Abouelfettoh, A. (2008) A clinical guideline for implementation of kangaroo care with premature infants of 30 or more weeks’ postmenstrual age. Adv Neonatal Care, 8:2-23.
Nawawi, H. & Martini, M. (2005) Penelitian Terapan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nirmala, P., Rekhab, S. & Washington, M. (2006) Kangaroo mother care: Effect and perception of mothers and health personnel. Journal of Neonatal Nursing, 12(5): 177-184.
Ni Luh Putu ( 2021) Perbedaan efektifitas durasi Kangaroo Mother Care terhadap suhu tubuh dan berat badan bayi BBLR di Ruang NICU RSD Mangusada Badung.skripsi .
Notoatmodjo, S. (2005) Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta:Rineka Cipta.
Pratomo, H. (2006) Manfaat Perawatan Metode Kanguru (PMK) dan Penerapannya dalam Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah dengan Metode Kanguru. In: Chair, I., Marnoto, W. B. & Rifai, R. F. B. (eds.) Buku Panduan Resusitasi neonatus. Edisi ke-5 ed. Jakarta: Perinasia.
Ruiz-Pelaez, J. G., Charpak, N. & Cuervo, L. G. (2004) Kangaroo Mother Care, an example to follow from developing countries. BMJ, 329(7475): 1179-81.
Siti Fatimah(2018) Pengaruh Penerapan Kangaroo Mother Care Terhadap Peningkatan Berat Badan Pada Bayi Lahir Rendah ( BBLR )di RSUD Ulin Banjarmasin.
Smith, S. L. (2001) Physiologig stability of intubated VLBW infants during skin-to-skin care and incubator care. Advences in Neonatal Care, 1(1): 28-40.
Suradi, R., Rohsiswatmo, R., Dewi, R., Endyarni, B. & Rustina, Y. (2008) Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Dengan Metode Kanguru. Jakarta: HTA Indonesia.
Tessier, R., Cristo, M. B., Velez, S., Giron, M., Nadeau, L., Figueroa de Calume, Z., Ruiz-Palaez, J. G. & Charpak, N. (2003) Kangaroo mother care: A method for protecting high risk, low birth weight and premature infants against developmental delay. Infant Behavior and Development, 26(3): 384-97.
Thukral, A., Chawla, D., Agarwal, R., Deorari, A. K. & Paul, V. K. (2008) Kangaroo mother care--an alternative to conventional care. Indian J Pediatr, 75(5): 497-503.
United Nations Children’s Fund & World Health Organization (2004) Low Birthweight: Country, Regional and Global Estimates, New York: UNICEF.
Venancio, S. I. & de Almeida, H. (2004) Kangaroo-mother care: Scientific evidence and impact on breastfeeding. J Pediatr (Rio J), 80(5): S173-80.