EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERINEUM PADA PERSALINAN; LITERATURE REVIEW
Abstract
Pendahuluan: Dalam proses persalinan, ibu merasakan takut atas rasa nyeri berat yang akan dialami, rasa nyeri ini sering menimbulkan kondisi yang dapat mempengaruhi fisik dan mental. Pada persalinan kala 1, rasa sakit yang dialami ibu terjadi akibat proses dilatasi serviks dan pembukaan portio. Dampak nyeri persalinan ini, dapat menciptakan negative birth experience. Salah satu terapi dalam penanganan nyeri persalinan kala 1 yaitu dengan menggunakan kompres hangat pada perineum. Metodologi: Penelitian ini menggunakan penelusuran penelitian/artikel jurnal terdahulu yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Artikel jurnal didapatkan dari database Google Cendekia, PubMed, Science Direct, Taylor n Francis Online. Hasil: Penelitian ini merupakan penelitian literature review yang dilakukan dengan menggunakan pedoman sistematik PRISMA. Proses pencarian artikel dilakukan antara tahun 2012-2021. Berdasarkan penelusuran database, dalam pencarian literatur Dari 649 jurnal yang diteliti, terdapat lima artikel yang memenuhi kriteria dengan artikel, syarat populasi studi adalah ibu bersalin pervaginam dan artikel dalam Bahasa inggris dan atau Bahasa Indonesia. Diskusi: mayoritas menyatakan bahwa intensitas nyeri persalinan pada kala 1 dapat menurun ketika diberikan intervensi kompres hangat di perineum, karena dapat mengurangi spasme otot dan meningkatkan aliran darah, sehingga memberikan efek hangat dan menenangkan. Terapi pemberian kompres hangat efektif terhadap penurunan nyeri persalinan kala 1.
Kata Kunci: Persalinan, Nyeri, Perineum, Kompres hangat, Kala 1
Downloads
References
Hosseini Tabaghdehi, M., Kolahdozan, S., Keramat, A., Shahhossein, Z., Moosazadeh, M., & Motaghi, Z. (2020). Prevalence and factors affecting the negative childbirth experiences: a systematic review. The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine, 33(22), 3849–3856. https://doi.org/10.1080/14767058.2019.1583740
Khofia, N. (2015). Perbedaan Efektivitas Teknik Pijat (Massage Effleurage) Dan Kompres Hangat Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang.
Maternity, D. (2019). Kompres Panas Dingin Dapat Mengurangi Nyeri Kala I Persalinan Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin. Jurnal Kebidanan Malahayati, 5(1).
Siswi Utami, F., & Mutiara Putri, I. (2020). Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Normal [Universitas Aisyiyah]. In Midwifery Journal | Kebidanan (Vol. 5, Issue 2). http://journal.ummat.ac.id/index.php/MJ/article/view/1262
Sulfianti, Indryani, Hasliana, haslan, Wulungan, pebri, Purba, venansius, Ismawati, Purba, deasy hendayani, Wahyuni, Sitorus, samsider, Sari, nurmalita, Hutabarat, julietta, Aini, fajaria nur, & Anggraini, dina dewi. (2020). Asuhan Kebidanan pada Persalinan ( janner simarmarta, Ed.; 1st ed., Vol. 1). Yayasan Kita Menulis.
Sulistiani, & Pratiwi, C. S. (2022). Peran Bidan Pada Penatalaksanaan Tokofobia Pada Wanita Hamil. Jurnal Kesehatan, 13, 266–271. https://doi.org/10.35730/jk.v13i2.738
Sulistyowati, D., & Sari, I. (2018). Efektifitas Kompres Hangat Terhadapsensasi Rasa Nyeri Pada Kala I Fase Aktif Ibu Primigravida. Embrio Jurnal Kebidanan, 10(2), 82–89. https://doi.org/https://doi.org/10.36456/embrio.vol10.no2.a1513
Türkmen, H., Çetinkaya, S., Apay, E., Karamüftüoǧlu, D., & Klllç, H. (2021). The Effect of Perineal Warm Application on Perineal Pain, Perineal Integrity, and Postpartum Comfort in the Second Stage of Labor: Randomized Clinical Trial. Complementary Medicine Research, 28(1), 23–30. https://doi.org/10.1159/000507605
Türkmen, H., & Oran, N. T. (2021). Massage and heat application on labor pain and comfort: A quasi-randomized controlled experimental study. Explore, 17(5), 438–445. https://doi.org/10.1016/J.EXPLORE.2020.08.002
Utami, V., Maternity, D., & Effendy, D. (2021). Kompres Hangat Berpengaruh Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin. MJ (Midwifery Journal), 1(4), 235–244.
WHO. (2018). WHO recommendations. Intrapartum care for a positive childbirth experience. Geneva: WHO.