PENGEMBANGAN APLIKASI “ABANG MADE” ANDROID  SEBAGAI MEDIA PENGKAJIAN RESIKO LUKA KAKI DIABETIK

Saldy Yusuf; Muh. Syahrul; Kiki Rizky Aulina; Megawati Syam

doi:10.32831/jik.v9i1.286

Saldy Yusuf
Muh. Syahrul Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin,Makassar
Kiki Rizky Aulina Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin,Makassar
Megawati Syam Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin,Makassar

DOI: https://doi.org/10.32831/jik.v9i1.286

Abstract

Pendahuluan: Salah satu komplikasi diabetes melitus (DM) adalah luka kaki diabetes (LKD) yang diawali dua faktor risiko, yaitu neuropathy dan angiopathy. Untuk itu Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan pengkajian resiko LKD yang fleksibel berbasis aplikasi android. Metode: Penelitian ini merupakan pilot sstudydengan pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive Sampling.Hasil: Penelitian melibatkan 33 partisipan menunjukan bahwa terdapat hasil yang sama antara perbandingan menggunakan Doppler Ankle Brachial Index (ABI), dengan Palpasi Nadi dan Monofilament Test dengan Ipswich Test dalam mendeteksi luka kaki diabetes.Pilot Study ini menunjukkan relatif tidak ada perbedaan antara pencatatan manual dan aplikasi ABANG MADE. Kesimpulan:Pilot studi ini menunjukkan potensi aplikasi ABANG MADE sebagai mediapengkajian resiko LKD.

Kata Kunci: diabetes mellitus, luka kaki diabetes, deteksi risiko, aplikasi android

Downloads

Download data is not yet available.

References

Desri, N. Y., Yusuf, S., Jafar, N., & Syam, N. F. (2017). Validity and Reliability Evaluation of Dorsalis Pedis And Posterior Tibial Pulse Palpation For Angiopathy Diabetic Foot Detection: A Multi-Site Cross-Sectional Study. In APETNA Confrence. Bogor, Indonesia.
Indasari, L. N., Rachmawaty, R., & Yusuf, S. (2017). Reliability of Ipswich Test In Detecting Neuropathy For Patients Diagnosed With Diabetes Mellitus Whose Had And Without Diabetic Foot Ulcer: A Cross Sectional Multisite Study. In APETNA Confrence Bogor, Indonesia.
International, W. Best Practice Guideline: Wound Management in Diabetic Foot Ulcers (2013).
IWGDF. (2012). Pathophysiology of foot ulceration. Retrieved December 22, 2014, from http://iwgdf.org/consensus/pathophysiology-of-foot-ulceration/
Sari, N. M. (2015). Analisis Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) BPJS Kesehatan pada Puskesmas Di Kabupaten Sukoharjo.
Shaw, J. E., Sicree, R. A., & Zimmet, P. Z. (2010). Global estimates of the prevalence of diabetes for 2010 and 2030. Diabetes Research and Clinical Practice, 87(1), 4–14. doi:10.1016/j.diabres.2009.10.007
Soewondo, P., Ferrario, A., & Tahapary, D. L. (2013). Challenges in diabetes management in Indonesia: a literature review. Globalization and Health, 9, 63. doi:10.1186/1744-8603-9-63
Sulasti, D., Yusuf, S., Jafar, N., & Syam, N. F. (2017). Validity and Reliability Evaluation of Monofilament Test And Ipswich Touch Test To Detect The Diabetic Neuropathic Foot of Patients With Diabetes Mellitus: A Multi-Site Cross-Sectional Study. In APETNA Confrence. Bogor, Indonesia.
Yuliani, K., Sulaeha, Sukri, S., & Yusuf, S. (2017, Juni). Hasanuddin Student
Jurnal. CheckUp Diabetic Foot, Deteksi Dini Risiko Luka Kaki Diabetes
Pada Pasien Diabetes Melitus di Makassar: Uji Sensifitas da Spesifitas , 1.
Yusuf, S., Kasim, S., Okuwa, M., & Sugama, J. (2013). Development of an enterostomal therapy nurse outpatient wound clinic in Indonesia : a retrospective descriptive study. Wound Practice and Research, 21(1), 41–47.
Hidayat, A. R., & Nurhayati, I. (2014). Perawatan kaki pada penderita diabetes melitus di rumah. Jurnal Permata Indonesia, 5(2), 49-54. Retrieved from http://www.permataindonesia.ac.id/wp-content/uploads/2015/07/201406.pdf
Yusuf, S., Okuwa, M., Irwan, M., Rassa, S., Laitung, B., Thalib, A., … Sugama, J. (2016). Prevalence and Risk Factor of Diabetic Foot Ulcers in a Regional Hospital, Eastern Indonesia. Open Journal of Nursing, 6(January), 1–10