EFEKTIFITAS SABUN ANTISEPTIK UNTUK MENCUCI LUKA PADA DIABETIK FOOT ULCER DI RUMAH LUKA SURABAYA
Abstract
Pendahuluan :Diabetic foot ulcer merupakan komplikasi dari diabetes militus yang disebabkan oleh gangguan vaskularisasi, gangguan neurologi dan trauma. Penanganan ulkus diabetik yang tidak tepat bisa berakibat lamanya penyembuhan luka yang berujung pada tindakan amputasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektifitas sabun antiseptic terhadap penyembuhan diabetic foot ulcer. Metode penelitian ini adalah preexperimental desaigns dengan pendekatan intact group comparison. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel sebanyak 32 respoden yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pengukuran perkembangan luka menggunakan instrumen Bates-Jensen Wound Assesment Tool (BWAT). Hasil uji mann whitney dengan nilai p = 0,003 (p <α = 0,05), yang menunjukkan bahwa sabun antiseptic efektif berpengaruh terhadap penyembuhan diabetic foot ulcer. Diskusi : Sabun antiseptic efektif untuk mencuci luka pada diabetic foot ulcer.
Kata kunci: Mencuci luka, sabun antiseptik, diabetic foot ulcer
Downloads
References
Arisanty, I. P. (2013). Konsep Dasar: Manajemen Luka. EGC.
Chaudhari. (2016). Studies on antimicrobal activity of antiseptic soap & herbal soap against selected hauman pathogen. Journal of Scientific and Innovative Research, 5(56), 201–204.
Dati, S. A., & Yulistiani, M. (2020). Validitas Format Pengkajian Luka TIME Modifikasi Bates-Jensen. Jurnal Keperawatan, 12(4), 555–566. http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan/article/view/920
Farida, I., Arini, D., & Risca Putri Mardayati. (2018). Efektifitas Perawatan Luka Modern Kombinasi Mendengarkan Musik Klasik Terhadap Penyembuhan Ulkus Diabetik Di Rumah Luka Surabaya. Jurnal Ilmiah Keperawatan, 13(1).
Fitri, L. (2010). Kemampuan daya hambat beberapa macam sabun anti septik terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Biologi Edukasi, 2(3).
Harris, C., Bates-Jensen, B., Parslow, N., Raizman, R., Singh, M., & K., & R. (2010). Bates-jensen wound assessment tool: Pictorial guide validation project. Journal of Wound, Ostomy and Continence Nursing.
Huda, N. (2017). BUKU AJAR Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus dan Penggunaan SFE dalam Perawatan Luka Kaki Diabetes. Indomedika Pustaka.
Istiqomah, & Efendy, A. A. (2014). Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ulkus Kaki Deabetik Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Rsu Anutapura Palu. Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol . 1 No(2), 1–16.
Mitasari, G., Saleh, I., & Wati, M. (2014). Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian ulkus diabetika pada penderita diabetes mellitus di rsud. dr. soedarso dan klinik kitamura pontianak. Epidemiologi Kesehatan, 1–11. https://doi.org/http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JJUM/article/view/325
Nurhanifah, D. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Ulkus Kaki Diabetik ( factors related to diabetic Ulcers legs In policlinic of diabetic leg ). Jurnal Healthy-Mu, 1(1), 32–41.
Nurwahidah, Yusuf, S., & Tahir, T. (2018a). Literatur Review Study Literatur Penggunaan Sabun Antiseptik Untuk Pencucian Luka Terhadap Penurunan Kolonisasi Bakteri Pada Pasien Dengan Luka Diabetes How To cite: Nothing Nothin... Jurnal Luka Indonesia, 4(June).
Nurwahidah, Yusuf, S., & Tahir, T. (2018b). Study Literatur Penggunaan Sabun antiseptik Untuk Pencucian Luka Terhadap penurunan Kolonisasi Bakteri Pada Pasien Dengan Luka Diabetes. Jurnal Luka Indonesia, 4(2), 108–122.
Oktaviani, S. Y., & Masari, N. (2017). Identifikasi Staphylococcus aureus sebelum dan sesudah mencuci tangan dengan sabun antiseptik pada swab tangan perawat di ruan OK RSUD Petala Bumi Pekanbaru. Jurnal Analisa Kesehatan Klinikal Sains, 5(2), 46–49.
Tholib, A. M. (2016). BUKU PINTAR Perawatan Luka DIABETES MELITUS. Salemba Medika.
Ujiani, S., & Tuntun, M. (2019). Kemampuan Sabun Antiseptik Cair yang Mengandung Triclosan yang Terdaftar di BPOM dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. 10(April), 17–24.