FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING DI PUSKESMAS WAYABULA KECAMATAN MOROTAI SELATAN BARAT TAHUN 2023
Abstract
Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek di banding tinggi badan anak lainnya pada umumnya ( sesuai usia anak tersebut ). Tinggi badan terhadap umur yang rendah digunakan sebagai indikator mal nutrisi kronik yang menggambarkan riwayat kurang gizi balita dalam jangka waktu lama. Di Kabupaten Pulau Morotai presentase stunting ada 37,2%,dan di Kecamatan Morotai Selatan Barat 22,1 %.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di Puskesmas Wayabula, Kecamatan Morotai Selatan Barat tahun 2023.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan case control yang bertujuan untuk mengetahui hubungan,ASI eksklusif,Riwayat penyakit Infeksi,pemberian Imunisasi, Pendidikan Ibu,Pengetahuan keluarga tentang pentingnya Gizi bagi anak, serta pendapatan ekonomi Keluarga dengan faktor terjadinya stunting pada balita. Populasi penelitian yang di ambil adalah seluruh bayi, balita di Wilayah Kerja Puskesmas Wayabula Kecamatan Morotai Selatan Barat tahun 2023 yaitu 340 bayi balita. Pada penelitian ini dilakukan Pengambilan sampel mengunakan populasi secara sampling, untuk kejadian stunting dengan perbandingan 1 : 1 ,kemudian didapatkan (sampel 78 bayi balita). Peneliti memperoleh Data dari responden dengan mengunakan kuesioner dan juga pengukuran tinggi badan pada bayi balita yaitu di mulai pada tanggal 27 Juli – 18 Agustus. Analisa data meliputi analisa univariat dan bivariat dan dari Hasil penelitian ini adalah bayi balita yang menderita stunting sebanyak (71,0%), Balita dengan Asi Eksklusif (11,5,7%), Riwayat Imunisasi (15,4,%) faktor pengetahuan orangtua (21,8,%),riwayat penyakit infeksi ( 59,0%). Hasil uji chi square Asi Esklusif p= 0,000,(<a=0,05) , Riwayat penyakit Infeksi p = 0,005 (<a=0,05), Riwayat Imunisasi p =0,000, (<a=0,05)Riwayatpendidikan Ibu p = 0,000 (<a= 0,05) , dan ekonomi orangtua p = 0,000 (<a=0,05). Berdasarkan hasil penelitian ada hubungan, Pemberian ASI eksklusif, Riwayat penyakit infeksi,pemberian imunisasi,pengetahuan ibu dan ekomoni orangtua dengan faktor terjadinya stunting pada bayi balita.Disarankan agar pemenuhan zat gizi yang baik dari pengolahan makanan yang benar serta perbaikan tingkat ekonomi keluarga menjadi prioritas program pemerintah pusat sampai di pemerintah Daerah.
Kata kunci : Pemberian ASI Esklusif, Penyakit Infeksi, Pemberian Imunisasi lengkap,Pendidikan,Pengetahuan dan Ekonomi,Kejadian Stunting.
Downloads
References
Auliya C, Woro KH, Budiono I’, 2015; Nindyna Puspasari and Merryana Andriani, (2017). Determinan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Rangas Kecamatan Banggae Kabupaten Majene’
Azqinar, (2019).Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pendapatan Keluarga Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan’, 4(1), pp. 75–84. Available at: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/60613
Choliq, Nasrullah and Mundakir, (2020). Pencegahan Stunting di Medokan Semampir Surabaya Melalui Modifikasi Makanan Pada Anak’, Humanism :JurnalPengabdian Masyarakat, 1(1), pp. 31–40. doi: 10.30651/hm.v1i1.4544
Chowdhury et al., (2020). ‘Factors associated with stunting and wasting in children under 2 years in Bangladesh’, Heliyon, 6(9), p. e04849. doi: 10.1016/j.heliyon.2020.e04849
Cumming, O. and Cairncross, (2016). Can Water, Sanitation, and Hygiene Help Eliminate Stunting? Current Evidence and Policy Implications’, Maternal and Child Nutrition, pp. 91–105.
Dasman, (2019). Empatdampak stunting bagianak dan negara Indonesia’, The Conversation (DisiplnIlmiah, gayaJurnalistik), pp. 22–24. Available at: http://repo.unand.ac.id/21312/1/Empat dampak stunting bagianak dan negara Indonesia.pdf.
Dewey, (2016). Reducing Stunting by Improving Maternal, Infant, and Young Child Nutrition in Region Such as South Asia: Evidence Challenges, and Opportunities’, pp. 27–38
Dewi and Adhi, (2014). PengaruhKonsumsi Protein Dan Seng Serta Riwayat Penyakit Infeksi Terhadap Kejadian Pendek Pada Anak Balita Umur 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Penida Iii’, Gizi Indonesia, 37(2), pp. 36–46. doi: 10.36457/gizindo.v37i2.161
Dwi et al., 2019; McGovern, M. E., Krishna, A., Aguayo, v. M., and Subramanian, 2017). Pengaruh Stunting terhadap Perkembangan Kognitif dan PrestasiBelajar’, Jurnal Majority, 8(2), pp. 273–282. Available at: http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/2483
Helmiyati, (2019). Stunting Dan Penanganannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.\
Indrianti, 2019; Wowor, Laoh, &Pangemanan, 2013). Berat Badan Lahir Dan Pemberian Asi Berhubungan Dengan Stunting Balita Di Jakarta’, Jurnal Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 1(2), pp. 86–92
Juwita et al., (2019). Hubungan Jumlah Pendapatan Keluarga dan Kelengkapan Imunisasi Dasar dengan Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Pidie’, Jurnal Kesehatan Msyarakat, Fakuktas Kedokteran Universitas Syiah Kuala2(4), pp. 1–10.
Kemenkes RI, (2021). Buku saku pemantauan status gizi’, pp. 7–11.
Kepmenkes No. 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang standar antropometri penilaian status gizianak.
Larasati, Nindya and Arief, 2018; Nugraheniet al., (2020). Hubungan antara Kehamilan Remaja dan Riwayat Pemberian ASI Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pujon Kabupaten Malang’, Amerta Nutrition, 2(4), p. 392. doi: 10.20473/amnt.v2i4.2018.392-401
Lestiarini and Sulistyorini, (2020). Perilaku Ibu pada Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) di Kelurahan Pegirian’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), p. 1. doi: 10.20473/jpk.v8.i1.2020.1-11
Ni`mahKhoirun and Nadhiroh, 2015; Hidayat, 2017; Suryana and Fitri, 2019). Faktor Yang Berhubungan DenganKejadian Stunting Pada Balita’, Media Gizi Indonesia, 10(1), pp. 13–19. Availableat:http://ejournal.unair.ac.id/index.php/MGI/article/view/3117/2264
Nugraheni et al., (2020). Asi Eksklusif Dan Asupan Energi Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Usia 6 – 24 Bulan Di Jawa Tengah’, Journal of Nutrition College, 9(2), pp. 106–113. doi: 10.14710/jnc.v9i2.27126.
PSG Seksi Gizi Masyarakat, 2015; Seksi Gizi Masyarakat. LKJ Provinis Sul-Sel. ;1–90.
Riset, (2020). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).;44(8):1
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, (2018). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan’, Kementerian Kesehatan RI, p. 56. Available at: www.pusdatin.kemkes.go.id
Saputri and Viridula, (2018). Status Gizi Dan Riwayat Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting (Nutrition Status And Extrusive Assembly With Stunting)’, Jurnal Darul Azhar, 6(1), pp. 59–68
Septamarini, Widyastuti and Purwanti, (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Responsive Feeding Dengan Kejadian Stunting Pada BadutaUsia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo, S’, Journal of Nutrition College, 8(1), p. 9.
Setiawan, Machmud and Masrul, (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018’, Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2), p. 275. doi: 10.25077/jka.v7i2.813.
Sholikah, Rustiana and Yuniastuti, (2017). Faktor - Faktor yang Berhubungandengan Status Gizi Balita di Pedesaan dan Perkotaan’, Public Health Perspective Journal, 2(1), pp. 9–18.
Sri Sudaryati Nasa, 2015; Prihutama, Rahmadi and Hardaningsih, (2018). Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi): Pedoman Dan Prinsip Pemberiannya”’, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM.
Suca, Fajar and Idris, (2019). Analisis Aspek Biologis dan Psikologis Ibu terhadap Stunting pada Balita dari Keluarga Miskin di Kota Palembang’, Jurnal Kesehatan Vokasional, 4(2), p. 65. doi: 10.22146/jkesvo.45411
Tassew, Woldehanna, Jere, R., Behrman, Mesele, W., (2017). ‘The Effect of Early Childhood Stunting on Children’s Cognitive Achievements: Evidence from Young Lives Ethiopia’, Ethiopian Journal of Health Development, p. 31 (2)
Titus PriyoHarjatmo, Holil M. Par’i, (2017). Bahan Ajar Gizi Penilaian Status Gizi’, in. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Toliu, Malonda and Kapantow, (2018). ‘Hubungan Antara Tinggi Badan Orang Tua DenganKejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Kecamatan Pasan Kabupaten MinahasaTenggara ’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(5), pp. 5–9.
UNICEF, 2022; WHO, (2021). Malnutrition in Children. [Online]; (diunduh 23 Mei 2023). Tersediadari: https://data.unicef.org/topic /nutrition/ malnutrition
Wellina, Kartasurya and Rahfilludin, 2016; Rambitan, Purba and Kapantow, 2019).